BOGOR - Warga yang menjadi korban kerusuhan di PT Aneka Tambang (Antam) di Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Syahrul 16, di rawat di RSU Karya Bhakti, Kota Bogor.

Warga Kampung Cikekes, Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu mengalami luka tembak di kaki kanan di bagian bawah lutut.


"Peluru yang mengenai kakinya dari bagian depan tembus sampai ke belakang," kata anggota keluarganya yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (20/9).

Kaki Syahrul yang terkena peluru tampak dibalut perban, melingkar di bagian betis atas. Diperban tersebut ada warna merah, sisa darah yang menempel. Ia juga diberikan cairan infus.

Anggota keluarganya mengatakan, pekerjaan Syahrul bukanlah penambang emas liar alias gurandil. Remaja yang cuma lulus SD ini, katanya, bekerja di bagian pengolahan emas. Namun, ia tidak menjelaskan di bagian pengolahan emas milik PT Antam atau pengolahan emas oleh warga setempat.

Ia mengatakan, berdasarkan penjelasan dokter luka tembakan yang menembus tulang kering tersebut harus dioperasi, untuk membersihkan serpihan tulang yang tertembus peluru.

"Saya meminta pertanggungjawaban polisi dan PT Antam untuk membiayai pengobatan Syahrul sampai sembuh," katanya.

Sementara itu, suasana di sekitar PT Aneka Tambang (Antam) di Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, hingga Sabtu (20/9) masih tampak tegang. Satu pleton polisi dari Polres Bogor tampak masih berjaga-jaga di lokasi, menyusul kerusuhan yang terjadi antara warga setempat yang ditengarai berprofesi sebagai penambang liar alias gurandil dengan bagian
keamanan PT Antam dan polisi.

Kerusuhan terjadi Sabtu sekitar pukul 01.00 hingga 02.00 setelah bagian keamanan PT Antam dan polisi merazia dan menangkap 47 orang warga yang ditengarai berprofesi sebagai gurandil.

Razia tersebut berbuntut kerusuhan setelah ribuan warga beberapa desa sekitar ramai-ramai mendatangi PT Antam, dan menuntut warga yang ditangkap segera dibebaskan. (Ant/OL-01)

Sumber : Media Indonesia

0 komentar: