JAKARTA - Seiring kian membanjirnya ponsel baru di pasaran, ratusan juta ponsel diyakini menjadi tak terpakai penggunanya. Padahal, jika ponsel-ponsel tersebut didaur ulang, justru bisa menyelamatkan bumi.
Para pelaku industri pun mulai menyadari hal tersebut. Digagas oleh Enviromental Protection Agency (EPA), para produsen ponsel, operator hingga retailer tengah menggalakkan kampanye daur ulang ponsel ini.
Program besutan EPA ini bertajuk 'Recycle Your Cell Phone. It's An Easy Call'. Pendukung program ini diantaranya AT&T Wireless, Best Buy, LG Electronics, Motorola, Nokia, Office Depot, Samsung, Sony Ericsson, Sprint, Staples dan T-Mobile.
EPA mengatakan, latar belakang kenapa program ini dibuat adalah karena masih banyak konsumen yang tidak menyadari bahwa ponsel-ponsel mereka yang tidak lagi digunakan dapat didaur ulang. Sebagiannya lagi, tidak tahu dimana tempat untuk mendaur ulang ponsel.
Menurut catatan EPA, diperkirakan hanya dibawah 20% dari ponsel bekas tersebut yang didaur laung tiap tahunnya. Padahal, hampir semua komponen yang dipakai untuk pembuatan ponsel dan aksesorisnya menggunakan bahan-bahan seperti metal, tembaga dan plastik.
EPA meyakini daur ulang ponsel merupakan salah satu sarana untuk merawat dan melindungi bumi. Diantaranya mampu mengurangi emisi gas rumah kaca, menghemat energi dan sumber daya alam.
Seperti dikutip detikINET dari Softpedia, Senin (15/9/2008), diperkirakan sebanyak 100-130 juta unit ponsel tak lagi digunakan konsumen, sebagian besar dikatakan malah hanya berakhir di tempat penyimpanan atau gudang.
Padahal, jika 100 juta ponsel didaur ulang, maka diyakini akan setara dengan penghematan energi listrik bagi 194 ribu rumah di Amerika Serikat selama setahun.
Sumber : http://www.detik.com/
0 komentar:
Posting Komentar